Ku pikir dengan membalasnya aku akan
dapat menyelesaikan, memperbaiki kedudukan juga nama baik serta menempatkan jiwaku pada yang
seharusnya.
Tapi semua itu tidak menyelesaikan
masalah…yang ada memperuwet keadaan.
Merenggangkan hubungan ku dengan orang
itu…
Bila syair dibalas syair maka akan ada
syair-syair yang akan siap dibuat, akhirnya mempertebal koleksi para
sastrawan….:)
So….b ila engkau mendapat cemoohan atau
kata-kata pedas, maka jangan dibalas sampai kata-kata itu diucapkan sepuluh
kali sabar, teguh, akan menutupi aib sendiri…
Hati |
Ya Allah, aku adalah jundi yang taat. Tapi itu dimata ku, aku tak tahu seperti apa dimata Mu dan qiyadah ku.
Dimata ku, aku adalah seorang kader yang amanah dan penuh manfaat. Tapi ternyata banyak amanah ku yang tak terjalankan dengan baik.
Aku juga merasa telah memiliki pemahaman yang tinggi mengenai dakwah ini. Dan lagi-lagi itu hanya dimata ku. Nyatanya, diri ini selalu berusaha menolak dan dongkol atas setiap amanah yang dibebankan pada diri.
Hati ini selalu berbisik “aku sudah lama didakwah ini. Aku adalah kader yang mylitan”, Sehingga diri
bangunan yang kelihatan kokoh dulu sudah lah jangan kau ceritakan lagi
apa yang ada dulu sudah lah tak perlu kau berulang mengingatnya lagi
kau tak tahu disana dulu ada seribu ratu kebohongan
ada ribuan kata yang sudah terucap dan sekarang jadi kuntilanak perbuatan
dia menjadi arwah kata kata yang tak pernah dikuburkan
dia menjadi setan yang tak ditema disisinya karena tak pernah di realisasikan
kau tahu itu kan
sudah lah kawan lupakan sudah cerita lama itu
Kata
mereka, pacaran itu sebuah proses pembelajaran untuk bisa memahami arti sebuah
hubungan dan mempertahankannya.
Tapi
kata ku, wajar pasangan muda sekarang banyak yang baru menikah lansung
putus/cerai lagi. Toh itu yang mereka pelajari saat pacaran.
Kata
mereka, pacaran itu bisa membuat kita lebih semangat menjalani hidup.
Nah,
sekarang saya mengerti kenapa banyak yang galau, stres sampai nangis
berhari-hari dan bahkan ada yang sampai bunuh diri CUMAN gara-gara kehilangan
pacarnya. (benar-benar hidup yang semangat)
Kata
mereka, pacaran itu bisa mengajarkan kita pentingnya sebuah kepercayaan dalam
sebuah hubungan.
Lah,
terus kenapa mereka harus marah setiap pacar mereka berhubungan dengan lawan
jenisnya yang lain? Dimana hasil proses pembelajaran untuk saling mempercayai
itu???? Bingung…
“Assalamualaikum..Gak usah repot-repot
dek, kak minta doanya aja, supaya bisa dipermudah dan berhasil disana
nantinya..! Nanti kalau sudah sampai di kampung kak kabari Amel ya, Jazakallah
atas perhatian dan ukhuwahnya. Semoga bisa ketemu kakak lagi”. Sender: Kak
Putri.
Hati
mendadak membuncah, terharu sekaligus terkesima ketika membaca sebait SMS yang
sengaja dikirimkan oleh seorang kakak sebagai tanda perpisahan. Perasaan sedih
akan kehilangan kembali berkelebat memenuhi rongga dada, karena serasa baru
kemarin bersua dengan dia yang telah ku anggap sebagai kakak dan teman yang
mengertikan ku akan sesuatu di
Jika saja dakwah ini tidak dipikulkan pada
orang-orang yang diberi karunia berhati lapang, maka tentu dakwah ini tidak
akan pernah mencapai puncak seperti sekarang. Akankah kita menyia-nyiakan hal
ini? Inikah saya yang mengaku sebagai pencinta Rasull? Saya yang sangat lemah
dengan segala bentuk penyakit hati, saya yang terlalu sempit dengan ego-ego
saya sendiri. Mungkin telah banyak pembenaran yang saya lakukan terhadap diri
saya. Saya bukanlah seorang yang sempurna dan saya tau bahwa tidak ada satupun
yang sempura di muka bumi ini. Jika saya memang sadar bahwa saya bukanlah yang tentunya tidak akan pernah sempurna,
masihkah saya menuntut kesempurnaan
Musim semi kini telah tiba
Bunga-bunga bermekaran
Di sepanjang jalan warna berganti
Segar asri berseri…dihati….
“Aku ingin keluar dari
jamaah ini!”, sepotong kalimat terlontar dari seorang ikhwah. Bukan untuk yang
pertama kali, namun sudah tak terhingga kalimat ini mengiang ditelinga kita.
Bukan pula yang terakhir kali, karena inilah sunatuddakwah. Pernyataan ini
senantiasa
Cara mengenali diri sendiri
Dalam menjalani hidup tidak menutup kemungkinan kita akan melakukan hal hal yang mungkin akan berlawanan dengan batin sendiri namun hal hal seperti itu akan di minimalisasi dengan ilmu pengetahuan, pengalaman dan keistiqamahan kita pada agama yang kita pegang. Banyak orang yang bilang jika ingin bahagia maka ikuti apa yang kita inginkan dan apa yang kita senangi nah sekarang saya malah beranggapan banyak orang sebenarnya tidak tahu tentang apa yang dia inginkan sebenarnya dan bahkan menentukan apa yang mau dilakukan saja kebingungan.
Dalam menjalani hidup tidak menutup kemungkinan kita akan melakukan hal hal yang mungkin akan berlawanan dengan batin sendiri namun hal hal seperti itu akan di minimalisasi dengan ilmu pengetahuan, pengalaman dan keistiqamahan kita pada agama yang kita pegang. Banyak orang yang bilang jika ingin bahagia maka ikuti apa yang kita inginkan dan apa yang kita senangi nah sekarang saya malah beranggapan banyak orang sebenarnya tidak tahu tentang apa yang dia inginkan sebenarnya dan bahkan menentukan apa yang mau dilakukan saja kebingungan.
ku dengar ada yang memanggil di belakang...
lalu ku lihat!!
ternyata gesekan daun bambu!!
ku teruskan langkah!
tepi entah kanapa masih ada suara!
ku lihat lagi!!!
tapi masih tak ada yang ku lihat
kecuali daun bambu yang bergesekan karna tiupan angin
aku tak mengrti
ya.. ya aku masih tak mengerti
kucoba luruskan pandangan
terus melangkah walau debu menghalang penglihatan ku
hidup...
ini hidup..
kata siapa???
aku semakin tak paham
tapi akan ku coba jika memang
itu yang akan mambuat dia bangga (Rahmat Kusasi)
lalu ku lihat!!
ternyata gesekan daun bambu!!
ku teruskan langkah!
tepi entah kanapa masih ada suara!
ku lihat lagi!!!
tapi masih tak ada yang ku lihat
kecuali daun bambu yang bergesekan karna tiupan angin
aku tak mengrti
ya.. ya aku masih tak mengerti
kucoba luruskan pandangan
terus melangkah walau debu menghalang penglihatan ku
hidup...
ini hidup..
kata siapa???
aku semakin tak paham
tapi akan ku coba jika memang
itu yang akan mambuat dia bangga (Rahmat Kusasi)
Pernahkah kita menyadari bahwa satu-satunya modal kehidupan kita adalah kelemahan?
Marilah sebentar saja kita memikirkan pertanyaan ini, untuk kemudian menjawabnya secara sadar dengan kata "YA". Apakah ada diantara kita yang ketika lahir sebagai manusia langsung bisa berlari, tertawa, berbicara? tentu tidak & inilah kelemahan kedua setelah kita tidak bisa hadir kedunia ini tanpa perantara seorang Ibu melalui proses persalinan, kita harus melewati proses yang panjang dan rumit hanya untuk bisa lolos dari rahim Ibu, untuk kemudian dengan jangka waktu tertentu kita bisa berlari tertawa & bicara. Ini kelemahan yang keberapa? Entahlah yang jelas, kelemahan-kelemahan ini justru menjadi ilham bagi terciptanya kekuatan dan ciri pendefenisi kita sebagai manusia. bayangkan hanya untuk mengurusi
Marilah sebentar saja kita memikirkan pertanyaan ini, untuk kemudian menjawabnya secara sadar dengan kata "YA". Apakah ada diantara kita yang ketika lahir sebagai manusia langsung bisa berlari, tertawa, berbicara? tentu tidak & inilah kelemahan kedua setelah kita tidak bisa hadir kedunia ini tanpa perantara seorang Ibu melalui proses persalinan, kita harus melewati proses yang panjang dan rumit hanya untuk bisa lolos dari rahim Ibu, untuk kemudian dengan jangka waktu tertentu kita bisa berlari tertawa & bicara. Ini kelemahan yang keberapa? Entahlah yang jelas, kelemahan-kelemahan ini justru menjadi ilham bagi terciptanya kekuatan dan ciri pendefenisi kita sebagai manusia. bayangkan hanya untuk mengurusi
da kekakuan pembelajaran diri untuk berteman, iringan waktu
memahamkan tentang "Teman". memang sulit awalnya mengiringi langkah dan
keserasian asa denganmu teman, Ibarat batu yang sabar, karena ditetesi
air hujan dan akhirnya berlubang. Kita semua ibaratnya batu dan air
hujan. Walaupun awalnya kau sempat sorakkan dengan lantang "Aku adalah
batu!" dan "Aku adalah hujan!", dan bahkan tak ada yang mau mengaku "Aku
adalah angin sepoi yang siap menyejukkan!".
Kita tetap bersikukuh dengan pengibaratan masing-masing, waktu dua bulan bukanlah sedikit, ada rentetan kisah panjang yang dilalui. Aku tidak tahu kata berhasil itu bisa mengiringi atau tidak?:0, yang jelas ada
Kita tetap bersikukuh dengan pengibaratan masing-masing, waktu dua bulan bukanlah sedikit, ada rentetan kisah panjang yang dilalui. Aku tidak tahu kata berhasil itu bisa mengiringi atau tidak?:0, yang jelas ada
Ane merasa bingung
kenapa ni anak ni senyum- senyum sendiri aja ya, ketika ana perhatikan ternyata
dia menyadari, M*** napa kok senyum- senyum sendiri , akhirnya tawanya lepas
mengeluarkan suara kecil yang khas.
Loh itu kan buku kakak, kamu baca catatan kakak ya, itu kan
amniah, ngak boleh baca, tawanya tambah pecah kemudian, napa kamu baca rahasia
kakak ya, “ lebih lawak mancaliek sule
melawak” katanya..
Loh…? Kalau sule setelah mendengar perkatannya baru kita