Kupikir Ini
Aku selalu memikirkan ini,betapa menyenangkan berada di sampingmu. hari itu hari yang kutunggu-tunggu berjumpa denganmu, ketika bersamamu ku semakin menyadari betapa besarnya nikmat allah.
mendengarmu membaca Al Qur'an ah ini hanya ku temui disni dilingkaran keci ini. walau Muu adalah Mutarabbikuu walau mu adek mentoringku tapi Mu adalah Murabbiku
Muu kodoyamu
Taujihmu membuatku tambaha kagum denganMuu
Muu semoga kita berjumpa DI SYURGA
Aku selalu memikirkan ini,betapa menyenangkan berada di sampingmu. hari itu hari yang kutunggu-tunggu berjumpa denganmu, ketika bersamamu ku semakin menyadari betapa besarnya nikmat allah.
mendengarmu membaca Al Qur'an ah ini hanya ku temui disni dilingkaran keci ini. walau Muu adalah Mutarabbikuu walau mu adek mentoringku tapi Mu adalah Murabbiku
Muu kodoyamu
Taujihmu membuatku tambaha kagum denganMuu
Muu semoga kita berjumpa DI SYURGA
Taujih ini didapatkan ketika rapat terakhir sebelum Ramadhan. banyak hal yang belum kita sadari
bagaimana keberanian kita menghadapi diri sendiri. As Sajaah artinya keberanian. Apalagi
Bulan Ramadhan sekarang, kesempatan kita memperbaiki diri, memetik amalan yang pahalanya
berlipat ganda.
bagaimana keberanian kita menghadapi diri sendiri. As Sajaah artinya keberanian. Apalagi
Bulan Ramadhan sekarang, kesempatan kita memperbaiki diri, memetik amalan yang pahalanya
berlipat ganda.
Kisah kehidupan rasulullah dan para sahabat. Berani mengorbankan sampai nyawanya, hartanya
suda tidak perlu dipertayakan lagi, sudah seberapa keberanian kita dalam menjalani dakwah.
Di militer ini ibarat perintah tidak ada istilah menolak karena perintah, apalagi dakwah kita
jundullah, kondisi ekonomi kritis,keluarga, tempat tinggal, jarak jauh tantangan sendiri bagi kita.
Baru itu kesulitan kita, kita lihat sekarang bagaimana di palestina, pagi sahur dirumah berbukanya
Syahid menunggu, yang berjuang disana bukan hanya kaum laki-laki tapi para wanita dan anak-anak, setiap waktu dentuman bom terdengar, rumah, gedung di porak porandakan.
suda tidak perlu dipertayakan lagi, sudah seberapa keberanian kita dalam menjalani dakwah.
Di militer ini ibarat perintah tidak ada istilah menolak karena perintah, apalagi dakwah kita
jundullah, kondisi ekonomi kritis,keluarga, tempat tinggal, jarak jauh tantangan sendiri bagi kita.
Baru itu kesulitan kita, kita lihat sekarang bagaimana di palestina, pagi sahur dirumah berbukanya
Syahid menunggu, yang berjuang disana bukan hanya kaum laki-laki tapi para wanita dan anak-anak, setiap waktu dentuman bom terdengar, rumah, gedung di porak porandakan.
1. Ketika seseorang mau ngafal, baru 1-2x or 4-5 berusaha ngafal, udah hafal. Langsung ke ayat berikutnya. Harusnya jangan! Ulang dulu 20-40 kali
2. Ngafal itu di nikmati, bukan dipercepat. Dinikmati, diresapi hingga ayat itu menyatu dengan darah dan daging kita. Dengan hati dan pikiran kita
3. Baca ayat
1, 20-40 kali. Nanti juga hafal sendiri. Pakai dulu dalam shalat sunah.
Ayat berikutnya baca 20-40 kali. Hafalnya hafal beneran dah tuch
4. Lihat no ini 922 922 922. Trus tutup artikel ini.
4. Lihat no ini 922 922 922. Trus tutup artikel ini.
Pulang agenda sore ini, bus ngak ad langsung rencanakan naik
angkot, alhamdulillh lewat angkot biru langsung aja full, kemudian lalu angkot
hijau, dari jauh aja udah kedengaran nyanyi minangnya yang berdisko- disko ane langsung berseru ya allah musiknya coba digati nasyid, kemudian naiklah kita para
akhwat tangguh pejuang unand cieh,,, insyallah, subhanallah supir angkotnya
langsung mutar Muratal Sural Al Qariah sungguh kita semua takjud. Kemudian seorang adik akhwat bilang kak
nyayinya diganti subhanallah semua mengekspresikan keterkejutannya
Pernah pula dulu pulang agenda bareng2 semua akhwat, sontak
seorang akhwat memecahkan keheningan “
Killing Statement
Penting retorika dalam berkehidupan
ada Dua
Lunak dan Keras
Penting retorika dalam berkehidupan
ada Dua
Lunak dan Keras
Retorika ini skill, jadi kebayang ketika Speaker Corner bersama kakakku Rohayu Rusli Alias Timbalan Naib Presiden PMIUM( Persatuan Mahasiswa Islam University Malaya) ya 30
november 2011 setelah buat tugas pagi trus ketika kekampus ada program Speaker Corner tadi.
Ini sebenarya salah satuBudaya orang Minang yaitu " Maota" tapi retorika lebih ditekankan tekhnik bicara, kualitasnya yang menyengat banyak masa bahkan orag terpukau bahkan sampai ternganga mulutnya. Bahkan karena mendengar Retorika sebuah permasalahan orang bisa terselesaikan. ngak ke bayang aja dengan para jago- jago retorika ADK Unand Mesir, Palestina terbantu wallahualam.
Sudah
lama terbersit untuk mengumpulkan pakaian untuk dikirimkan ke saudara kita yang
terkena bencana di sinabung, tapi belum bisa terlaksana karena kesibukkan
personil yang ada di wisma.
Akhwat 1:
kak bilo kow, awak kapacking baju-baju yang ka dikirimkan kasinabung?
Akhwat 2:
eh…beko lah atau ndak bisuak gai nah. Sado alah tasasak kini ahhh..salasai
proposal kow dulu ha..
Akhwat 1:
yow nah.
Beberapa
hari akhirnya terlewati, belum juga terlaksana. Pagi itu hanya sekedarnya saja
komunikasi yang terjadi. Sibuk
OneDayOnePost |
luar biasa kita hidup zaman sekarang, untuk melakukan kebaikan dan agenda sudah banyak program yang mendukung, contoh kita yang jarang ngejus sekarang ada program untuk kita yang mencinta Al Qur'an yaitu agar selalu senantiasa membaca dan mengkatamkannya minimal sati kali sebulan berarti satu hari satu jus alhamdulillah ada program ODOJ ( One day one juz) untuk membantu kita.
begitu pula yang kesulitan meghafal Al Qur'an agar lebih termotifasi ada Program ODOA ( One Day One ayat) dan hari ini ane memulai mencoba menargetkan diri untuk program yang satu ini #ODOP ( One Day One Post) dalam satu hari minimal ngepost satu tulisan, ini berawal dari baca blog seorang kakak yang memberi inspirasi setiap tulisannya yaitu kak Fathel bisa kunjungi blog beliau di sini disini intinya membiasakan diri menulis dari menulis banyak hal yang bisa kita dapatkan, 1. Dakwah Bil Qalam 2. Hidup dua kali, dll contoh buya hamka beliau udah ngak ada tapi buku-bukunya sampai hari ini menjadi referensi untuk dunia.
bahkan Tafsir Al Azharnya itu ditulis di penjara, sekarang kita nulis bisa sedang ngapain aja bahkan sedang senang- senang.
makasih buat kak fathel, walau kak fathel ndak kenal kita yang jelas ane ngenal beliau
setelah meginap- inapkan, ada mewakili nyanyi ini ternyata Doa Perpisahan Dari brother, leee,,,bayyy yah ndak juga ada benarnya,,,,, selamat mendengarkan dan menginapkan pula,,,hik,,,hik,,,cayo,,,, sebenarnya perjalanan ini masih panjang ini baru akan dimulai, tantanganmu makin besar sesuai dengan kemampuanmu,,,,, selamat berjuang kawan
Doa Perpisahan
Pertemuan kita di suatu hari
Menitikkan ukhuwah yang sejati
Bersyukurku kehadap Illahi
Doa Perpisahan
Pertemuan kita di suatu hari
Menitikkan ukhuwah yang sejati
Bersyukurku kehadap Illahi
Hati |
Ya Allah, aku adalah jundi yang taat. Tapi itu dimata ku, aku tak tahu seperti apa dimata Mu dan qiyadah ku.
Dimata ku, aku adalah seorang kader yang amanah dan penuh manfaat. Tapi ternyata banyak amanah ku yang tak terjalankan dengan baik.
Aku juga merasa telah memiliki pemahaman yang tinggi mengenai dakwah ini. Dan lagi-lagi itu hanya dimata ku. Nyatanya, diri ini selalu berusaha menolak dan dongkol atas setiap amanah yang dibebankan pada diri.
Hati ini selalu berbisik “aku sudah lama didakwah ini. Aku adalah kader yang mylitan”, Sehingga diri
Jika saja dakwah ini tidak dipikulkan pada
orang-orang yang diberi karunia berhati lapang, maka tentu dakwah ini tidak
akan pernah mencapai puncak seperti sekarang. Akankah kita menyia-nyiakan hal
ini? Inikah saya yang mengaku sebagai pencinta Rasull? Saya yang sangat lemah
dengan segala bentuk penyakit hati, saya yang terlalu sempit dengan ego-ego
saya sendiri. Mungkin telah banyak pembenaran yang saya lakukan terhadap diri
saya. Saya bukanlah seorang yang sempurna dan saya tau bahwa tidak ada satupun
yang sempura di muka bumi ini. Jika saya memang sadar bahwa saya bukanlah yang tentunya tidak akan pernah sempurna,
masihkah saya menuntut kesempurnaan
Musim semi kini telah tiba
Bunga-bunga bermekaran
Di sepanjang jalan warna berganti
Segar asri berseri…dihati….
“Aku ingin keluar dari
jamaah ini!”, sepotong kalimat terlontar dari seorang ikhwah. Bukan untuk yang
pertama kali, namun sudah tak terhingga kalimat ini mengiang ditelinga kita.
Bukan pula yang terakhir kali, karena inilah sunatuddakwah. Pernyataan ini
senantiasa
Pernahkah kita menyadari bahwa satu-satunya modal kehidupan kita adalah kelemahan?
Marilah sebentar saja kita memikirkan pertanyaan ini, untuk kemudian menjawabnya secara sadar dengan kata "YA". Apakah ada diantara kita yang ketika lahir sebagai manusia langsung bisa berlari, tertawa, berbicara? tentu tidak & inilah kelemahan kedua setelah kita tidak bisa hadir kedunia ini tanpa perantara seorang Ibu melalui proses persalinan, kita harus melewati proses yang panjang dan rumit hanya untuk bisa lolos dari rahim Ibu, untuk kemudian dengan jangka waktu tertentu kita bisa berlari tertawa & bicara. Ini kelemahan yang keberapa? Entahlah yang jelas, kelemahan-kelemahan ini justru menjadi ilham bagi terciptanya kekuatan dan ciri pendefenisi kita sebagai manusia. bayangkan hanya untuk mengurusi
Marilah sebentar saja kita memikirkan pertanyaan ini, untuk kemudian menjawabnya secara sadar dengan kata "YA". Apakah ada diantara kita yang ketika lahir sebagai manusia langsung bisa berlari, tertawa, berbicara? tentu tidak & inilah kelemahan kedua setelah kita tidak bisa hadir kedunia ini tanpa perantara seorang Ibu melalui proses persalinan, kita harus melewati proses yang panjang dan rumit hanya untuk bisa lolos dari rahim Ibu, untuk kemudian dengan jangka waktu tertentu kita bisa berlari tertawa & bicara. Ini kelemahan yang keberapa? Entahlah yang jelas, kelemahan-kelemahan ini justru menjadi ilham bagi terciptanya kekuatan dan ciri pendefenisi kita sebagai manusia. bayangkan hanya untuk mengurusi
hari ini mungkin aku melakukan hal yang tak wajar lagi,,,,,
mengucapkan selamat ulang tahun kepada orang yang sudah Meninggal untuk kedua kalinya.
Aku takut itu memberi sumbangan dosa buat Almarhum
kalau Iya Biarlah Dosanya kepadaku saja
Karena Allah masih memberi aku kesempatan Hidup
Duhai diri,
Kenapa?
Engkau mengeluh kepenatan ,
Engkau muram kekecewaan ,
Engkau murung kesedihan,
Engkau resah kebimbangan,
Hanya karena,
Mereka tidak datang,
Bila engkau ajak kepada kebenaran
Kenapa?
Engkau mengeluh kepenatan ,
Engkau muram kekecewaan ,
Engkau murung kesedihan,
Engkau resah kebimbangan,
Hanya karena,
Mereka tidak datang,
Bila engkau ajak kepada kebenaran