afwan jitu

November 05, 2013

Afwan (maaf) sering dijadikan sebagai senjata pamungkas dikalangan aktivis dakwah untuk menutupi segala permasalahan yang ditimbulkannya.

Akhwat A: ukhti, gimana pamflet kemaren, sudah slesai? Kita harus lansung sebar sekarang ukh,,,,

Akhwat B: afwan ukht, kemaren ana belum smpat bikin karna ada agenda lain. (menamatkan film korea terbaru) *_*

Akhwat A: aduh, trus gimana ya ukh, acara nya kan besok pagi. Sudah 2 minggu loh pnempelan fampletnya di undur trus.

Akhwat B: ya, mau gimana lagi. Ana kan tadi sudah bilang “Afwan” ukh.

Akhwat A:tapi ukh,,, (diam) T_T

Ck.ck.ck

ternyata “afwan” memang kren abiizzzz,,, jitu, ketika afwan sudah terucap maka lawan bicara hanya bisa diam sambil berkata dalam hati “Afwan lagi. Afwan lagi. Dasar kader TEKWAN (stek2 afwan). Awas ya, klu ana nanti jadi ketum, program pertama ana adalah menghapuskan kata AFWAN yang tak BERESENSI dari dunia per-ikhwanan dan dunia per-akhwatan. GUBRAK!!!

Ikhwah, cukupkah semuanya diselesaikan dengan AFWAN??? Ketika agenda dakwah tertunda atau bahkan terpaksa dibatalkan karena kita yang tidak amanah, apakah bisa terampuni hanya dengan sebuah AFWAN dari kita? Ketika saudara kita sudah menunggu kita berjam-jam untuk rapat ditempat yang telah disepakati, apakah cukup dengan AFWAN kita bayar semua waktunya yang terbuang? sekali lagi ikhwah, selesaikah semuanya hanya dengan sebuah kata AFWAN???

Ikhwah, sadarlah, walaupun saat sekarang ini kita bisa menutupi kesalahan kita didepan saudara kita yang lain dengan kata “afwan” dan beribu alibi tak beralasan lainnya yang kita lontarkan, itu tidak akan dapat membantu kita di hari pembalasan nanti. Karna hal sekecil apapun yang kita lakukan didunia ini pasti ada balasannya, apalagi terkadang sampai membuat kita secara tidak sadar menzalimi saudara kita sesama aktivis lainnya. Ingatlah, tak kan ada tindakan kita didunia ini yang luput dari pengawasan Allah. di dalam Al-quran dijelaskan “sesungguhnya, Tuhan mu benar-benar mengawasi” (QS. Al-Fajr: 14)

Terkadang kita sering terlena dengan kesabaran yang dimiliki oleh saudara kita sesama aktivis dakwah yang selalu menerima “afwan” yang kita berikan dengan lapang dada. Sehingga ketika “afwan” pertama berhasil menyelamatkan kita maka dengan gampangnya “afwan” ke 2,3,4,5 dst juga meluncur dari mulut kita bersama dengan alasan tak bermakna yang kita siapkan.

 *catatan: Tulisan ini ditulis bukan karna diri ini merasa sudah menjadi kader yg mylitan. Mungkin ana juga termasuk tersangka dalam hal ini, atau jangan2 malah menjadi tersangka utama (na’uzubillah).

Tulisan ini diperuntukkan lebih kepada diri sendiri yang saat ini sedang berusaha untuk menjadi aktivis dakwah yang lebih baik. Agar menjadi lebih pantas untuk menyandang status aktivis dakwah. Dan agar Rasulullah SAW kelak juga dengan bangga mengatakan bahwa ana termasuk kedalam umatnya yg dicintainy.Nesa Ewina

You Might Also Like

0 comments

FOLLOW ME IN

Twitter Facebook Instagram

Advertise

Get All The Latest Updates Delivered Straight Into Your Inbox For Free!