Singapura Airlines Schipol and Coklat (Al Qur'an)
December 09, 2019Banyak yg kita ceritakan di mobil dengan tante ini yg sering nganterin kemna2. Bagaimana cerita beliau di Belanda bikin terharu, bisa dibuat satu novel.
A: Tante kalau naik Singapura Airlines lebih 2 kg ngak pa tan?
T: 'Aku belum pengalaman naik itu mbak'
A: Teman aku naik turki kemaren 2 kg ngak pa tan.
T: 'coba aja nanti, semoga ok'
Setelah turun langsung cari counter, disambut dengan senyuman pramugari yg sudah terlatih dan hangat.
Setelah periksa passport dan lainnya saatnya cek timbangan,
Oh ternyata....
Aku spontan say "oh it's not ok"
Aku sudah terlihat khawatir dimata sang petugas, ya petugasnya seorang ibu mungkin seumuran mama.
It's so much miss
Yes that's right mam
Kemudian dia minta ransel aku untuk di cek juga
Waduh itu tambah berat.
Mam, boleh aku minta lagi travel bag yg itu? Mungkin sebagian coklat didalamnya bisa aku buang
Coklat?
For your family?
Yes thats right, special gift.
Oh dear it's ok
What?
Kemudian beliau dengan cekatan menyelesaikan chek in. Dan mempersilahkan lanjut ke imigrasi.
Sungguh, kalau tidak terlatih menahan, tumpah sudah air mata.
Sebenarnya dirumah sudah menimbang apa yg akan dibawa, tapi printilan kecil nambah lagi sebelum berangkat apalagi pencuci wajah dan seperangkat peralatan anak gadis kalau bepergian.
Timbangan awal yg 32 jadi bengkak ke 42.... Dan itu aman saja lewat tanpa bayar, saya yakin karena ada barang lain dalam sana.
Yap titipan Tante. Beberapa Al Qur'an beserta alat audionya untuk dihibahkan di masjid tempat seorang ustadz mengisi kajian dan juga beberapa Di sumatera barat.
Dari awal sudah minta sama allah, semoga membawa hibah ini menjadi penolong....
Kalau tidak pertolongan yg berfirman dalam Alqur'an, tulisan ini ngak akan mengalir seperti ini
Kemudian lanjut ke imigrasi, mereka minta laptop tidak usah di keluarkan dari tas.
Tapi jacket iya, kerena sang petugas melihat aku memakai berlapis2 outer disarankan juga untuk buka ( aku jadi ketawa sendiri, karena aku lagi mencoba tips, kalau bagasi over, coba aja pakai baju berlapis kayak yg diiklan2 itu...wk...wk...
Dan aku yakin mereka bakal minta aku buang air minum yg dalam tas. Dan ternyata tidak ada masalah hanya se simple itu, dan ini pertama kali pengalaman dalam dan luar negeri, ngak harus buka laptop dan tidak masalah membawa air dan proses imigrasi dan chek in tidak sampai satu jam.
Mungkin karena pengalaman buruk di Frankfurt Jerman benar2 bikin dag dig dug, sehingga ketika mau menuju gate ngak tau arah, dan bertanya kepada petugas dengan tersenyum Pilot tsb menjawab "Hendak Kemana? Siapa yg tidak bahagia ternyata ada orang awak, dengan senang saya menjawab 'Indonesia'. Dia menjelaskan dengan baik dan terlihat sekali logat melayunya Sepertinya ekspresinya agak berubah karena saya bukan dari Malaysia...
0 comments