Diusir, Rengkuhan Kasih Sayang Pulang

March 13, 2019

Sungguh nikmat yang tiada terkira dikelilingi oleh sahabat-sahabat yang bersahaja. Sore ini di ruangan yang sama di Gedung Perpustakaan Universitas Gadjah Mada diiringi tetesan gerimis yang awet. Melanjutkan chit chat pendek dengan sahabat nun jauh di Ibu Kota Indonesia yang sedang berjuang tidak hanya di Kampus LIPIA tapi segudang aktivisnya yang masya allah… hafalannya masya allah.

Tak lupa dia bertanya bagaimana tesis aku, ah betapa perhatiannya dia. Aku yang dulu kalau ditanya bagaimana skripsimu, kapan wisuda? Kapan Nikah, kadang aku semakin tertekan. Tapi waktu sudah berlalu, itu sebenarnya adalah salah satu bentuk perhatiana dan kasih sayang sang pe-nanya.

Saya yang lagi berjuang dalam menyelesaikan tesis tentu mengalami kesulitan, kata mama “tidak s2 namanya kalau mulus saja, apalagi tesis nak, tentu ada kesulitan kalau tidak semua orang bisa s2, tapi orang terpilihlah yang bisa. Kepada sang sahabat aku menjawab

S: ….. mohon doakan … ya dengan tambahan emot nangis. Kalau tidak karena pertolongan Allah susah sekali tesis ini …..
K: Masya Allah …
Allah bersama hamba²nya yg sabar insya Allah
Aku mau cerita boleh?
S: boleh ….. temani … sambil merenungi hujan

Maka dikirimkanlah pesan suara yang berdurasi tiga menit delapan detik. Diri ini mengira dia bakal curhat tentang sambungan kisah ketika di Jakarta Awal Tahun kemaren. Ternyata tidak, saya sengaja keluar ruangan untuk mendengarkan pesan suara tersebut, sekaligus mau shalat ashar, selasa, 12 Maret 2019.

Ah ternyata tidak, dia sengaja berkisah panjang tentang “Diusir, rengkuhan kasih sayang, dan dibukanya pintu yang semakin lebar untuk Pulang” sungguh nasehatnya melalui sebuah cerita sampai ke ulu hati yang membuat perasaan membuncah dan puncaknya dimata.  

Selain hikmah, nasehat dan kisah yang disampaikan luar biasa tetapi alangkah pengasih dan penyayangnya Allah kepada hambanya ini. Di karuniai sahabat yang luar biasa, sahabat yang bila bertemu dengannya mengingatkan sudah berapa juz hafalanmu? Bagaimana anak yatim binaanmu? Seberapa peduli kamu pada orang-orang susah di sekelilingmu? Diawal bertemu di tahun 2016 Diri ini sungguh Takjud, dari mana semangat dan perjuangan yang tak pernah lelah ada dalam dirinya, ah ternyata sumbernya Allah.

***

Suatu ketika, ada satu rumah yang terdengar suara teriakan dari situ. Ketika dilihat ternyata ada seorang ibu lagi memarahi anaknya,dan anaknya dikeluarin dari rumah. Ibu itu marah-marah, kamu sih kayak gini Kamu sih kayak gitu. Anak itu nangis nggak bisa masuk kerumah dan sang ibu menutup pintu rumahnya.

Central Park Ladang Bawang Aie Sanam
Anak itu bingung harus kemana pergi, dia melihat ke kanan dan ke kiri nggak ada orang, dia bingung harus ke mana. Dia tidak punya tempat kembali selain kerumah ibunya.Satu-satunya tempat kembali Dia cuma ibunya. Anak kecil itu kembali ke rumah Ibunya. Dia berdiri di depan pintu sambil menangis, menangis sampai capek banget, sakingnya capeknya akhirnyadia tertidur di depan pintu.

Kita lihat Apa yang terjadi, ketika sang ibu keluar rumah, dan melihat anaknya yang tidur di depan pintu, ibu itu tidak tega, sehingga merasakan kesedihan yang sama dan ikut menangis. Akhirnya ibu itu minta maaf dan memasukkan anaknya ke dalam rumah.

Itu saking besarnya rasa kasih sayang seorang ibu ke anaknya. Ada yang lebih sayang lebih Rohim daripada ibu. Siapa coba bukan kalau tidak Allah. Kita sering melakukan hal yang sama kayak anak kecil tadi. Ketika pintu yang kita inginkan untuk kita masuk atau keluar dari situ dan pintu itu tertutup untuk kita dan kita tetap bertahan di pintu itu kita berdiri di situ sampai nangis sampai tertidur sampai capek banget di pintu itu maka Allah akan bukakan pintu tersebut.


Karena Allah lebih rahmat, Allah lebih penyayang dari ibu-ibu yang tadi dari seorang ibu Allah lebih kasih sayang. Iya enggak sih ?

Jadi ketika kita merasa pintu kita tertutup atau pintu kita terkunci, maka Mintalah kepada Al Fatah Allah yang Maha terbuka Allah yang Maha membukakan pintu pintu yang menurut kita tertutup dan sulit banget. Minta sama Allah Allah Maha pembuka semuanya, berdiri di pintu Allah bertahan di pintu Allah menangislah dipintu Allah, bercapek capeklah di pintu Allah dan bertahanlah.

Masa sih Allah tega
Allah lebih pengasih lebih penyayang daripada seorang ibu yang tadi hehe…. 
Kemudian sang sahabat menutup pesannya dengan tertawa dan bilang “sedikit cerita semangat”…… ( Rabu, 13 Maret 2019, Skript Voicenote ini sedikit diobah susunan kata-katanya, karena cara bercerita melalui tulisan dan berbicara tatabahasa yang berbeda).

Semoga kisah yang disampaikan sahabat saya ini menjadi inspirasi dan smangt bagi kita juga pembaca yang ditakdirkan singgah di tulisan ini.



You Might Also Like

0 comments

FOLLOW ME IN

Twitter Facebook Instagram

Advertise

Get All The Latest Updates Delivered Straight Into Your Inbox For Free!