Awardee LPDP Pulang Kembali Mengabdi Untuk Nagari
March 07, 2019Menjadi seorang Awardee LPDP, adalah kesempatan terindah yang diberikan oleh Allah, kesempatan ini menjadi impian banyak mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studinya. Kesempatan terindah ini bukan hanya karena di biayai melanjutkan pendidikan Pascasarjana, tetapi mulai dari perjuangan untuk memenuhi persyaratannya kemudian melewati serangkaian tes yang lebih banyak menggugurkan peserta dari pada yang diterima, kemudian pembinaan yang diberikan kepada awardee sebelum mulai kuliah begitu juga kegiatan-kegiatan ketika kuliah apalagi setelah menjadi alumni seabrek project menunggu untuk dilaksanakan sebagai pengabdian pulang ke Nagari. Biasanya peserta yang gugur dan tidak berhasil meraih prediket awardee bukan scorenya rendah kemudian ada yang lebih tinggi darinya, bukan pula karena dibatasi peserta. Tetapi ada persyaratan yang tidak dipenuhi oleh peserta, bahkan ada teman saya yang tahap administrasi aja langsung gagal, tapi yang lebih banyak adalah tahap wawancara. Pada tahap wawancara ini banyak cerita mengharukan, ada yang sudah yakin ngak lolos dan dibuat menangis oleh interviewe eh malah lulus, ada pula yang udah diberi selamat malahan tidak lulus, ada pula yang score Ieltsnya 7 udah diterima di kampus tujuan tidak lulus juga. Terkait cerita saya melewati proses seleksi LPDP semoga berkesempatan nulis di tulisan selanjutnya.
Bukit Jadih Madura, Awardee LPDP |
Kali ini mau cerita tentang pengabdian menjadi seorang awardee yang sudah disartifikasi oleh LPDP. Tulisan ini terinspirasi dari bagaimana sibuknya teman-teman Mata Garuda Sumatera Berat yang lagi menyiapkan kegiatan di Sumbar, saya dan teman-teman yang masih kuliah di perantauan tidak bisa begitu banyak membantu apalagi ini semester akhir, “Tesis Merayu Untuk segera diselesaikan” agar segera Pulang.
Diantara kegiatan yang baru aja terlaksana adalah Massive Action 2.0 yang serentak dilaksanakan di 27 provinsi di Indonesia selama lima hari 21-25 Februari 2019. Mata Garuda Sumatera Barat pada Massive Action kedua ini memilih melaksanakan di SD Kota Panjang dengan peserta kelas 4 dan 5 dengan jumlah peserta 300 orang.
Kegiatan Matagaruda terdekat adalah WISH (World Indoneesia Shcolarship) Festival 2019, acara ini dilaksanakan di 21 kota salah satunya adalah Kota Padang yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 April 2019. Ini baru kegiatan event banyak lagi yang harus dilaksanakan sebagai sebuah pengabdian Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).
Syukur yang tidak terhingga bisa kuliah gratis dengan mewah di biayai negara dari hasil uang pajak rakyat, salah satu wujud syukur tersebut adalah bagaimana sang awardee bermanfaat untuk orang di sekeliling. Hal sederhana yang bisa dilakukan adalah bantu suadara kita yang lainnya untuk mewujudkan impiannya. Walaupun LPDP sudah menuliskan dengan sangat jelas persyaratan dan banyak tulisan awardee di buku dan di berbagai web tapi belumlah cukup, salah satunya adalah monitoring teman-teman atau adik-adik kita di kampus asal, satu kampung sepermainan yang ingin ambil beasiswa LPDP.
Mereka sangat butuh sekali diskusi dari kita untuk memantapkan hati, apalagi sharing pengalaman untuk bisa menembus impian bergabung di keluarga besar Awardee LPDP. Terkait foto yang saya tampilkan adalah ini Shoot yang tidak di sengaja ketika kita awardee dari berbagai daerah ada yang dari Papua tepatnya di Manokwari, NTT, Lombok, Madura, Aceh, Sumatera Barat, Bandar lampung yang lagi pengayaan bahasa. Walaupun kita 15 orang berasal dari daerah yang berbeda, jurusan beda, begitu juga agama tapi kita disatukan oleh LPDP selama 6 bulan untuk belajar bahasa sebagai bekal masuk kampus. Enam bulan bukanlah waktu yang singkat untuk saling mengenal, apalagi mengenal budaya dan potensi daerah masing-masing. Satu hal yang kita camkan kita harus pulang untuk membangun daerah masing-masing, kalau tidak kita siapa lagi dan kita sebagai para awardee tidak bisa bergerak sendiri karena itu adanya Matagaruda sebagai organisasi yang akan mewadahi berkaloborasi dengan masyarakat dan pemerintah.
0 comments