Ingatan akan Hujan
October 11, 2013Galodo Koto Baru |
Ceritanya
sebentar lagi ane mau pulang ni, sebelum jemputan datang, memamfaatkan waktu
apa salahnya nulis disini, Pulang Kampung, bagi yang jarang pulang itu sebuah
Nostalgia yang luar biasa bertemu mam, papa, juga adek- adek, sekarang masih
hujan,yah idhul Adha,,, Hari Raya berkorban sebenarnya setelah peristiwa demi
peristiwa di kampuang Tacinto ada rasa gentar untuk pulang, tapi rasa rindu
untuk bertemu keluarga menggebu- gebu.
Apapun tidak akan terjadi tanpa
se izin allah karena tidak ada yang luput dari pandangannya, karena allah itu
tidak tidur sesui firman allah " Ayat Kursi" dalam surat Albaqarah
ayat : 255
Walau kampung
tacinto sering banjir, longsor sampai meninggal 18 orang baru kemaren hanyut
dua rumah, dan sudah diperkirakan akan terjadi bencana yang lebih besar lagi,
karena kampong tersebut seperti sebuah Kuali, dikelilingi bukit, sekarang
perbukitan sudah memperlihatkan tanda- tandanya rengkah- rengkah dimana- mana,
dan pemerintah sudah mencanangkan akan memindahkan ke Damasraya. semua tidak
akan terjadi tanpa izin Allah kenapa pula harus takut, walau semua sudah
mendaftar untuk kepindahan itu, dan banyak memilih untuk pergi merantau, pasti
hati mengatakan " Hujan ameh di Kampuang urang, lebih baik Hujan Batu di
Kampuang Kito" atau sesui kata- kata Pepatah " Setinggi- tinggi
tabangnyo bangau Pulang ka kampuang nan Juo".
Ane mikirnya
sih walaupun bagaimana itu akan terjadi juga karena Allah sudah menceritakan
dalam al Qur’an. Kiamat itu pasti datang. Sekarang masih hujan lebih
mengingatkan lagi tentang peristiwa waktu itu, karena selalu di awali hujan,
mungkin ingatan supaya lebih bersyukur lagi dan ngak kufur nikmat. Bersyukur masih
bisa hidup, masih bisa ngetik sekarang, masih bisa makan markisah di kampong,
masih bisa banyak lagi ngak akan terhitung nikmat allah ini ya,,,,
Saudaraku yuk pulang kampung,
berikan hak untuk keluarga kita di Rumah, mama…papa… dinda, dan sanak semuanya
0 comments