Kopi Klotok: Obat rindu suasana dan Menu Ndeso yang Eksotik
September 09, 2020
Setelah selesai sesi foto untuk persyaratan yudisium di Reflection Photography, karena masih agak siang, diajaklah oleh mbak Siti ke Kopi Klothok. Aku sambut dengan riang dan gembira ajakan tersebut. Terakhir kesana awal tahun 2018 kalau tidak salah. Mbak Siti ngajak kesana, sebelumnya gagal kesana karena dialihkan ke cafe yang mirip Kopi Klotok.
Cuma satu hal yang membuat orang agak malas ke kopi klotok yaitu antriannya panjang dan agak rame. Buat yang ngak biasa antrian pasti agak bete. Tetapi daya tarik untuk berkunjung dan bertahan ada 1001 alasan. Waktu pertama kali datang ke sana, ngak tau kalau itu salah satu rujukan tempat para artis berkunjung, setelah melihat galeri foto dan pesan di dinding kopi klotok baru tau, waw sederet artis udah kesini juga ada goresan tangan pak SBY.
Dua kata yang cukup mewakili Kopi Klotok Adalah Eksotik dan Ndeso. Kopi Klotok ini di Kledokan, Jalan Kaliurang KM 16, Sleman, arah ke Gunung Merapi. Bahasanya kita-kita anak UGM, kamu tinggal jalan lurus sejauh 16 KM. Nanti belok kanan agak setengah km dari jalan utama setelah melewati beberapa rumah penduduk ketemu bangunan khas Jawa. Tampilan Kopi Klotok dengan Rumah Joglo dan di sambut dengan udaranya yang sejuk ditambah dengan semilir angin sepoi-sepoi akan membuat senyum mu merekah cerah.
Kemaren datang kesana yang membuat kita nyaman adalah, protokol kesehatannya yang bagus yang ngak membuat kita khawatir dengan penyebaran covid. Di halaman utama kita akan antrian untuk di cek suhu, kemudian masuk ruangan untuk ambil menu yang kita suka. Makanan di ambil sendiri-sendiri, kita akan diingatkan untuk memakai sarung plastik sebelum menggunakan sendok.
Disinilah spesialnya kopi klotok, menunya itu mengingatkan akan rumah dan kampung. Menunya Ndeso banget diantaranya sayur lodeh,Sambal, berbagai macam lode-lodehan lainnya, tahu dan tembe bacem, Ada dua yang menjadi menu favorit hampir setiap orang telur dadar dan pisang goreng.
Setelah kita ambil menu yang kita suka, kita di persilahkan menuju tempat yang kita senangi. Pas kunjungan ini kita ngak mau di dalam ruangan pokoknya dekat sawah, akhirnya kita dapat tempat yang masih kosong agak di pojok sawah.
Setelah tau dimana tempat kita akan makan, pelayan akan datang, kita mau menu tambahan apa? seperti minum dan pisang goreng akan di antar ke tempat masing-masing. Tentu yang kita pesan adalah pisang goreng sedang minumannya Wedang jahe dan sereh. Walau namanya kopi Klotok, kita ngak ngejar minum kopi disini. Maklum gadis-gadis kayak kita belum orang yang kuat untuk terbiasa mengecap pahitnya kopi walau sudah harus menghadapi pahitnya kehidupan.
Tapi pas datang pertama kali, sempat mengicip sidiki kopi klotok dihidangkan dengan gula Jawa yang terpisah, buat pencinta kopi kampung pasti senang banget..
Konsep kopi Klotok yang seperti ini sehingga tidak heran kalau pengunjung kopi klotok rata-rata adalah wisatawan yang rindu suasana Ndeso atau pendatang yang tinggal lama di Yogyakarta, terutama para mahasiswa. Harganya terjangkau dan membuat kita sembuh dari kerinduan kampung halaman. Apalagi makan ditengah sawah, membuat memori masa kecil kembali terbayang dan terngiang……
0 comments