Kejaran sang Ombak
July 01, 2019
Jika kamu tidak mengejar ombak maka ombak yang akan mengejarmu. Hidupmu ada dua pilihan ketika ditepian pantai. Mengkejar dan dikejar akan menjadi cerita yang berbeda tidak hanya karena caranya yang beda tapi hasil Kejaran sang Ombak di hati akan beda.
Ketika kita di Pantai, ombak akan selalu menghampiri, tergantung bagaimana menghampirinya, apakah kita menunggu dihampiri atau dikejar ombak, atau kita yang berlarian ke bibir laut untuk mengejar dan segera bertemu sang ombak. Atau malah kita enggan bersentuhan dengan ombak karena takut basah apalagi sang ombak menyatu dengan pasir apalagi kalau sang ombak serta merta membawa harta karun dari pedalaman lautan.
Bagi orang gunung salah satu tempat refreshing itu bisa jadi pantai, pan tai akan mnjadi tempat pelepas penat dan hiburan karena suasana beda. Banyak permainan yang bisa dilakukan di pantai banyak juga bagaimana orang mengekspresikan diri di pantai apalagi bermain dengan ombak.
Ombak memang selalu mencari tujuan akhir yaitu pantai,
“wahai sang ombak apakah pantaimu aku”?
Pantai Aie Manih |
Harta karun sang ombak sangat beragam, bisa jadi harta karun tersebut memulangkan barang sang insan yang telah hilang, atau membawa sampah sampah manusia yang menjadikan lautan tong sampah besar tapi sang ombak enggan rumahnya di kotori. Bisa jadi ombak membawa pulang rumah-rumah cantik ikan untuk dijadikan hiasan kamar oleh gadis penyuka ke indahan dan hiasan ah banyak sekali.
Ketika menyatu dengan ombak ada orang yang ke gusaran kerena terasa gatal di kulitnya, tapi ada insan ketika menyatu dengan ombak merasa damai karena bebannya dibawa sang ombak ke lautan sehingga hatinya rasanya plong dari onak permasalahan dunia….
Ada yang berharap sang ombak itu berwujud seseorang agar dia bisa di bawa pulang supaya puas bercakap-cakap dengannya, kerana bertemu sendirian di pantai dengan sang ombak sambil menyusuri bibir pantai dengan pasir halus dan bercerita sepuasnya bisa melegakan walaupun ombak menjawab hanya dengan menyentuh kakinya dan bersuara ketika bertemu batu.
Tapi ada yang takut dengan ombak karena ombak pernah melarukan keluarganya ke tengah lautan tanpa tanda pulang, bahkan ombak memporak porandakan kotanya yang menyimpan beribu kenangan tanpa menyisakan satupun kebahagian.
Tapi ketahuilah ombak itu tidak satu, dia hadir dengan deburan berbeda di pantai yang panjang membentang mengelilingi dunia….
Kadang hati dan fikiran kita yang mengecilkan ombak
Berdamailah dengan ombak
Kadang perlu kamu menunggunya di pantai…
Kadang kamu perlu mengejarnya ke tengah lautan….
Padang, 01 Juli 2019
0 comments