Workshop Ilmu Sejarah Unand Di Sawah Lunto
April 29, 2013
Tepatnya
tanggal jum’at 17 Februari 2012 Jurusan Ilmu sejarah Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Andalas berangkat ke Sawah
Lunto dalam Rangka Workshop untuk Mahasiswa baru angkatan 2011. Berangkat dari
Unand dengan dua buah bus kampus,
diikuti oleh 31 orang mahasiswa baru, dengan panitia Mahasiswa sejarah angkatan
2009, juga turut menyukseskan oleh
mahasiswa angkatan lainnya mulai dari 2010 sampai 2005, selain itu tidak lupa
di dampingi oleh dosen pembimbing
lapangan, yaitu, oleh Dr. Mhd. Nur, MS, Israr Iskandar, S.S, Dra. Eni May, M.
Si juga ketua Jurusan Ilmu Sejarah Drs. Sabar, M. Hum dan PD III Dr. Anatona,
M. Hum.
Berangkat
jam 08.30 Wib dan sampai di Sawah Lunto ketika azan Shalat Jum’at Berkumandang.
Berhenti di Museum Kereta Api Sawah Lunto tepat sekali sambil menunggu selesai
Shalat Jum’at karena memberi kesempatan kepada Mahasiswa Ilmu Sejarah Untuk
menyaksikan bagaimana sejarah Stasiun kereta Api sawah Lunto. Di Museum
tersebut banyak sekali peninggalan bukti sejarah Kereta Api pada masa Kolonial
Belanda, Kereta Api di Sawah Lunto sangat di butuhkan pada masa itu untuk
mengangkut Emas Hitam dari Sawah Lunto, yaitu Batu Bara.
Berkunjung
ke sawahlunto merupakan salah satu pengalaman yang berharga. Di sana kita dapat
menyaksikan peninggalan-peninggalan bersejarah seperti peninggalan gudang
ransum, lobang mbah suro, dan banyak lagi yang lain apalagi daerah tempat
tujuan adalah Desa rantiah, desa yang sudah di tetapkan dalam Perda Kota Sawah
Lunto sebagai Desa Wisata dengan Program – Programnya, Arung Sungai, Traking ke
air terjun dengan 4 view yang berbeda, Camping Ground di tepi Sungai, Live
in, Seru – seruan menangkap ikan
disawah, Autbond dan banyak lainnya.
Kemudian
mengikuti pembukaan Workshop yang akan dibuka oleh Walikota, tapi karena ada
halangan akkhirnya digantikan oleh pihak Dinas Pariwisata Sawah Lunto. Kemudian
dilanjutkan perjalanan ke Museum Goedang Ransoem, Museum ini diresmikan oleh
Wakil Presiden RI pada 17 Desember 2005.
Di Museum Goedang Ransoem para peserta dihidangkan dengan berbagai
informasi masa lalu Sawah Lunto. Ketika tiba di halaman Goedang Ransoem seakan
– akan waktu berputar ke masa sejarah Sawah Lunto, gambaran kehidupan orang
rantai, bagaimana sistem pertambangan Ombilin.
Bangunan
Goedang Ransoem didirikan tahun 1918, yang berfungsi sebagai Dapur Umum tempat memasak Makanan dan memenuhi kebutuhan Makanan bagai pekerja
tambang dan RSU sawah Lunto
yang berjumlah Ribuan. Kemudian
setelah kemerdekaan Repiblik Indonesia mengalami alih Fungsi seperti tahun 1945 – 1950 sebagai memasak
makanan bagi Tentara ( TKRI). 1950 – 1960,
sebagai tambang penyelenggaraan administrasi bagi kepentingan perusahaan tambang Batu Bara Ombilin. 1960 –
1970 sebagai tempat pendidikan Formal
setingkat sekolah Menengah Pertama ( SMP Ombilin). 1970 - 1980 berfungsi sebagai tempat hunian karyawan Tambang Batu Bara Ombilin. 1980
sampai 2004 sebagai hunian Karyawan dan masyarakat Sawah Lunto.
Selain
itu peserta di berikan materi oleh departemen Pariwisata juga dihidangkan
dengan film dokumenter tentang Sawah Lunto, setelah usai di Kota Sawah Lunto
perjalanan di lanjutkan ke Desa Rantiah. Masyarakat Desa Rantiah menyambut
dengan apresiasi yang tinggi kedatangan Mahasiswa Ilmu sejarah. Dengan
mempersiapkan persembahan dari grup tari. Besok harinya peserta dari sejarah
angkatan 011 di bangunkan pagi – pagi untuk melaksanakan Shalat Subuh berjamaah
dilanjutkan dengan olah raga bersama sambil menikmati keindahan Desa Rantiah
sebagai Desa Wisata.
Kemudian
Mahasiswa baru diajarkan bagaimana terjun kemasyarakat untuk mencari informasi.
Wawancara yang sebelumnya hanya di pelajari di ruang perkuliahan sekarang di
praktekan langsung, dengan teknis perkelompok yang di beri tema berbeda.
Kemudian menuliskan hsil laporan dari wawancara serta mempresentasikannya.
Tidak hanya itu mahasiswa juga diajarkan kreativitas lainnya. Setiap kegiatan
yang diadakan tidak lupa menekankan rasa kebersamaan itu terlihat sekali ketika
tiba waktu makan, makanan disatukan dalam satu baris kemudian makannya secara
rolling antara senior dan junior.
Malamnya
di lanjutkan dengan pertemuan dengan alumni dari angkatan tuasampai yang muda,
temu ramah diawali dengan pemberian materi dari senior di wakili oleh Rizki
Kurniawan, S.S. mantan Aktivis kampus dari Jurusan Ilmu Sejarah Angkatan 2005,
semasa menjadi Mahasiswa beliau Aktif di FSI FSUA ( Forum Studi Islam
Universitas Andalas), dan menjadi Presiden di BEM KM UNAND. Tampak sekali
apresiasi dari mahasiswa dalam temu ramah dengan senior, karena dalam acara
seperti itu antara alumni dengan yang lainnya bisa berkumpul berbagi pengalaman
dan saling mengenal apalagi banyak yang sudah terjun kedunia kerja.Suri.
0 comments