Sakitnya Tuh disini
November 24, 2014
Keadaan kampus sekarang beda sekali dengan
dahulunya, ah katanya aktivis tapi malah berkhalwat di dunia maya. Maunya
curhat kelawan jenis aja, jadi diriku ini mau kemanakan ukhti, aapa ana ngak
kamu anggap saudaramu ana cemburu sama dia ukh, melihat kamu lebih percaya
kedia sebagai tempat curhatmu yang lawan jenis kita daripada aku, sakitnya tuh
disini ukh.
Ah kenapa ana sampai bawa-bawa nyanyi yang lagi
ngetren ini di curhatku… sakitnya tu disini, mendingin di ubah liriknya
senangnya tuh disini bila kita di kampus ini memaksimalkan peran kita
masing-masing apalagi
kita muslimah, tiangnya Negara, belum saatnya kita memendam rasa kepada orang
yang belum tentu jodoh kita, belum tentu pula dia mempunyai rasa yang sama
dengan kita. Mendingin kita maksimalkan peran kita disini untuk menumbuhkan
benih-benih cinta pada sang maha kuasa, bukan malah melahirkan virus apalagi
virus merah jambu yang akan membunuh hatimu virus ebola lebih mendingan dari
pada virus merah jambu, karena virus ebola mematikan fisik, tapi virus merah
jambu mematikan rasa hanya untuk seorag tersebut.
Yok kita bangun kampus kita ini dengan”
senangnya tuh disini” bukan sakitnya tuh
disini, mari kita ubah hal negative menjadi hal positif. Senang ngak melihat
para muslimah pakai jilbab? Senang ngak para muslimah rajin baca Al Qur’an?
Senang ngak melihat orang pada antrian di mesjid ngambil wuduk dari pada
nogkrong di café?
Jadi
ceritanya lagi ikut seminar kepenulisan sama bng fauzul ismi, di ruag seminar
FIB, simulasinya adalah menulis dengan tema tema kelompok yang sudah ditentukan
Kelompok A Kelompok B Kelompok C
BBM
Balon Kampus
Palestina
Jokowi Sakitnya
Tuh disini
Selfie Kucing
Virus
merah Jambu
Jadi ane milih yang C yah itu deh hasinya, ternyata
rata-rata peserta memilih kelompok C, wah kenapa harus C.
NB: Trus catatan yang bisa diingat ketika nulis
Tulisan dari hati sampai ke hati
Menulis tidak menunggu mood, kalau dia tidak datang
bagaimana
Saya Penulis Hebat
Mendengar Lebih Lama
2 comments